SUMENEP, Tareka.id – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumenep merayakan HUT ke-8 di Resto Ayam Brewok Sakera, Jalan Pahlawan Nomor 15, Kota Sumenep. Jumat, 07 Maret 2025.
Diketahui, perayaan anniversary SMSI Ke-8 itu mengusung tema ketahanan pangan sebagai isu utama yang perlu mendapatkan perhatian lebih luas dari masyarakat dan pemerintah daerah.
Kegiatan itu lebih spektakuler lagi dengan kehadiran Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo yang diwakili Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid.
Dalam sambutannya mewakili Bupati Sumenep, Chainur Rasyid mengapresiasi peran SMSI dalam menyajikan informasi dan pengawalan program pemerintah daerah.
“Saya salut dengan SMSI yang kini berusia 8 tahun. Media adalah jembatan komunikasi yang memastikan kebijakan pemerintah dipahami masyarakat,” katanya disambut tepuk tangan semua anggota SMSI Sumenep. Jum’at (07/03/2025).
Lebih lanjut, Inung sapaan akrabnya menjelaskan tentang program ketahanan pangan yang dimiliki DKPP Sumenep, termasuk aplikasi Silang Tani yang menghubungkan petani dengan pasar untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Aplikasi ini mempermudah distribusi hasil pertanian serta memungkinkan masyarakat berinvestasi atau memasarkan produk pertanian,” jelas Inung.
Oleh sebab itu, ia mendorong masyarakat untuk mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah, seperti permen dan dodol srikaya yang mulai dikembangkan.
“Kita harus berinovasi. Misalnya; Srikaya bisa jadi dodol atau permen. Sedangkan bawang dan jagung mulai diminati pasar nasional hingga internasional,” ungkapnya.
Selain itu, sambung Inung, Sumenep juga mulai mengekspor sabut kelapa sebagai media tanam hidroponik yang banyak diminati di luar negeri.
“Hal ini kami lakukan untuk meningkatkan daya saing daerah di kancah Nasional hingga global, ” tegasnya.
Di tempat yang sama, Ketua SMSI Sumenep, Wahyudi, menegaskan bahwa media berperan penting dalam menyebarluaskan informasi tentang ketahanan pangan dan inovasi pertanian.
“Kami akan terus mengawal dan mempublikasikan program yang berdampak bagi masyarakat. Ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama,” katanya.
Untuk diketahui, Perayaan ini berlangsung hangat dengan semangat kolaborasi antara media, pemerintah, dan masyarakat demi memperkuat ketahanan pangan di Sumenep.