SUMENEP, Tareka.id — Sejumlah kader Partai NasDem Sumenep membentuk NasDem Korda Madura Raya karena merasa diabaikan oleh Ketua DPD baru, Akis Jasuli.
Akis Jasuli merupakan Ketua DPD NasDem Sumenep yang baru ditunjuk DPP. Penunjukannya memicu gejolak internal di tubuh partai.
Para kader kecewa lalu berkumpul dan mendirikan kantor konsolidasi baru sebagai bentuk perlawanan terhadap kepemimpinan Akis Jasuli.
Kantor tersebut berada di Jalan Raya Jokotole, Lingkar Barat, Desa Babalan, Kecamatan Batuan, dan diberi nama NasDem Korda Madura Raya.
Peresmian kantor dihadiri para sesepuh partai, mantan ketua, pengurus, dan kader loyal Partai NasDem Sumenep.
Tampak hadir KH. A Sufyan Absi, Moh. Hosni, Ainur Rahman, serta sejumlah pengurus dan kader aktif lainnya.
Mantan Ketua DPC NasDem Kalianget, Misnadin, menyatakan mereka tak ingin terhenti karena ketidakadilan struktural.
“Kami tak ingin perjuangan dikubur hanya karena dibuang oleh Akis Jasuli yang tak punya loyalitas pada partai,” kata Misnadin. Kamis (10/07/2025).
Ditempat yang sama, Ketua Garda NasDem Sumenep, Ramdan Yanuaris Salam, juga menolak kepemimpinan Akis Jasuli.
“Saya secara tegas menolak. Kepemimpinan Akis Jasuli bukan solusi, tapi pemicu konflik internal,” tegas Yanuar.
Sementara itu, KH. A Sufyan Absi menilai ada figur yang lebih layak memimpin NasDem Sumenep dibanding Akis Jasuli.
“Daripada Akis Jasuli, lebih layak Hosaini Adzim. Beliau punya pengalaman dan militansi yang tak perlu diragukan,” ungkapnya.
Senada juga dengan disampaikan oleh Hosaini Adzim, Penanggung Jawab Korda Madura Raya, menyebut kantor baru ini lahir dari rasa keadilan.
“Banyak kader militan justru dibuang. Kami bangun Korda ini sebagai rumah bersama untuk membesarkan NasDem,” ujar Hosaini.
Ia menegaskan, pendirian Korda bukan tandingan, melainkan bentuk kecintaan terhadap partai.
“Kami tidak keluar dari NasDem. Kami ingin selamatkan partai dari kehancuran akibat kepemimpinan tidak aspiratif,” ucapnya.
Meski demikian, Hosaini menyatakan tetap hormat dan patuh kepada DPP, DPW Jatim, serta Korwil Jatim, H. Slamet Junaidi.
“Kami tetap tunduk pada Aba Idi. Dan alhamdulillah gerakan kami direstui beliau,” tutup Hosaini.
Para kader berkomitmen terus membesarkan NasDem, meski tanpa dukungan struktural resmi dari DPD Sumenep.
Langkah ini disebut sebagai bentuk perlawanan terhadap dinamika politik internal yang dianggap tidak sehat.
Hingga berita ini ditayangkan, Akis Jasuli belum memberikan tanggapan meski telah diupayakan konfirmasi. ***












