SUMENEP, Tareka.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2025 serta Forum Konsultasi Publik, Kamis (27/3/2025).
Acara ini bertujuan menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 dan rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.
Musrenbang 2025 Libatkan Berbagai Pihak
Musrenbang 2025 yang berlangsung di Ruang Rapat Arya Wiraraja ini dihadiri Forkopimda, DPRD, OPD, akademisi, serta perwakilan masyarakat. Mereka tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga bagian dari pengambilan keputusan strategis.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menegaskan bahwa kebijakan pembangunan harus berdasarkan kebutuhan nyata masyarakat, bukan sekadar angka dan data statistik.
“Kami ingin memastikan setiap kebijakan memiliki dampak positif bagi masyarakat. Aspirasi dari desa hingga kecamatan harus selaras dengan kebutuhan daerah,” ujar Bupati Fauzi. Kamis (27/03/2025).
Lima Misi Utama Pembangunan Sumenep
Musrenbang kali ini memperkuat komitmen pemerintah dalam pembangunan berkelanjutan dengan lima misi utama:
1. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan.
2. Penguatan ekonomi berbasis kawasan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat.
3. Tata kelola pemerintahan yang transparan, inovatif, dan responsif.
4. Pembangunan berbasis gotong royong dan kearifan lokal.
5. Pemerataan infrastruktur di wilayah daratan dan kepulauan.
Capaian dan Tantangan Pembangunan
Kepala Bappeda Sumenep, Arif Firmanto, menyampaikan capaian pembangunan lima tahun terakhir, seperti peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 69,78% dan penurunan pengangguran terbuka ke 1,69%. Investasi daerah juga meningkat hingga Rp2,74 triliun pada 2024.
Namun, ketimpangan ekonomi antara wilayah daratan dan kepulauan masih menjadi tantangan yang perlu diatasi.
“Kita harus memastikan pembangunan tidak hanya maju, tetapi juga merata dan inklusif,” ujar Arif.
Usulan dan Isu Strategis Pembangunan
Pemerintah daerah menerima 912 usulan masyarakat dan 933 pokok pikiran (Pokir) dari DPRD. Beberapa isu strategis yang muncul dalam forum ini antara lain:
1. Peningkatan infrastruktur dasar, seperti jalan dan akses air bersih.
2. Pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
3. Peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan di daerah terpencil.
4. Pemberdayaan UMKM dan sektor pertanian.
5. Penguatan program sosial untuk menekan angka kemiskinan.
Melalui Musrenbang 2025 itu, Pemerintah daerah berkomitmen menindaklanjuti setiap masukan sebagai dasar kebijakan konkret.
“Keberhasilan pembangunan bergantung pada kolaborasi pemerintah, DPRD, akademisi, dan masyarakat. Dengan kerja sama solid, Sumenep bisa lebih maju, unggul, dan sejahtera,” tandas Bupati Fauzi.
Dengan semangat kebersamaan, Musrenbang 2025 diharapkan menjadi awal perubahan nyata bagi Sumenep.